Senin, 18 Februari 2013

Jual Kayu Gaharu Super Terbaru 2013

Jual Kayu Gaharu Super
Jual Kayu Gaharu Super Februari 2013 Kami mempunyai Pengumpul dan Tim yang langsung masuk hutan. Saat ini Tim Kami tersebar di 4 Lokasi yaitu Kalimantan, Merauke dan Sorong Papua, Mamuju dan Poso Sulawesi, Nias dan Mentawai Sumatra.
Jika anda Berminat Menjadi Pembeli Kami, Silahkan Kontak kami di 0813 123 92 629

Minggu ke 4 bulan Februari 2013 stok kami :
  1.  Kelas Super Merauke Papua sebanyak 3 Kg
  2.  Kelas Super Mamuju Sulawesi sebanyak 1,5 kg ( TERJUAL )
  3.  Kelas AB Papua sebanyak 6 kg ( TERJUAL )
  4.  Kelas AB Sulawesi sebanyak 5 Kg ( TERJUAL )
  5.  Kelas AB Kalimantan sebanyak 1 kg ( TERJUAL )

Jika anda berminat dengan kayu gaharu kami, Silahkan kontak kami di 0813 123 92 629

We have collectors and team ( Agarwood Hunters) straight into the Forest. Currently our team is spread over 4 Location Kalimantan, and Sorong Merauke Papua,   Poso And  Mamuju Sulawesi, Nias and the Mentawai of Sumatra.

If you are Interested in Being the Buyer Us, Please Contact us at +62 813 123 92 629

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Jual Kayu Gaharu Super Keanekaragaman hayati adalah seluruh keragaman jenis kehidupan yang terdapat di bumi. Kenekaragaman hayati meliputi berbagai jenis tumbuhan, hewan dan mikroorganisme beserta variasi gen-gen yang terkandung di dalamnya serta berbagai tipe ekosistem yang terbentuk (IUCN, UNEP, WWF dalam Rahayuningsih, 2003). Hilangnya keanekaragaman hayati telah mencapai tingkat yang membahayakan sehingga menjadi salah satu isu lingkungan terbesar pada akhir abad ke-20. Bila penebangan hutan terus berlangsung, diperkirakan sekitar 5-10 % spesies yang ada di dunia akan punah setiap 10 tahun sampai 30 tahun mendatang (Shannaz dkk., 1995).
Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki keanekaragaman fauna yang sangat tinggi. Keragaman burung tercatat sebanyak 1542 spesies, dan 381 (24,7 %) spesies merupakan jenis endemik Indonesia, sedangkan 101 (6,5 %) spesies diantaranya terancam punah (Raharjaningtrah, 1999). Jual Kayu Gaharu Super Keanekaragaman jenis burung famili Ploceidae sangat tinggi termasuk di dalamnya burung Gelatik jawa (Padda oryzivora) yang merupakan burung endemik pulau Jawa dan Bali. 
Gelatik jawa adalah salah satu jenis burung hias yang pertama kali ditemukan oleh Linnaeus pada tahun 1758 dan diberi nama ilmiah Loxia oryzivora. Dengan kemajuan di bidang ilmu taksonomi burung, nama ilmiah tersebut selanjutnya diubah menjadi Padda oryzivora. Burung ini diberi nama
1

gelatik mungkin dikaitkan dengan suaranya yang bernada “ reop.... tik-tik” (Widodo, dkk. 2001).
Berdasarkan kriteria yang ditetapkan oleh International Union for Conservation of Nature and Natural Resources (IUCN), burung Gelatik jawa termasuk dalam kriteria rentan (vulnerable) karena menghadapi resiko kepunahan yang tinggi. Jual Kayu Gaharu Super Gelatik jawa belum dilindungi oleh Undang-Undang No. 5/1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya tetapi sudah tercantum di dalam lampiran II daftar Convention on International Trade in Dangered Spesies of Wild Flora & Fauna (CITES) dalam COP XII di Zimbabwe (Raharjaningtrah, 1999). Burung ini menurut kriteria IUCN memiliki peluang untuk punah 10% dalam waktu 100 tahun (Shannaz, dkk. 1995).
Jual Kayu Gaharu Super Gelatik jawa ditemukan di banyak tempat di dunia (Islam dalam Van Balen, 1997). Namun, saat ini sulit menemukan Gelatik jawa di lingkungan tempat tinggal, karena populasinya terus merosot bahkan hilang. Penangkapan secara besar-besaran untuk diperdagangkan merupakan salah satu penyebab kepunahan gelatik jawa (Van Helvort dalam Muchtar & Pupung, 2001). Hasil monitoring Balai Konservasi Satwa Bagi Kehidupan (BKSBK), harga penawaran Gelatik jawa di beberapa pasar burung berkisar antara Rp. 10.000 – Rp. 35.000 per ekor (Budiman, 1999). Jual Kayu Gaharu Super Penggunaan pestisida secara intensif, perluasan lahan untuk pemukiman, industri, dan pertanian serta kemungkinan kompetisi dengan burung gereja (Passer montanus) disebutkan sebagai penyebab penurunan populasi dan ancaman keberadaan Gelatik jawa di habitat aslinya (Van Balen, 1997).
Pelestarian Gelatik jawa merupakan agenda penting dalam upaya melestarikan keanekaragaman hayati Indonesia. Pelestarian Gelatik jawa yang pernah dilakukan Yayasan Pribumi Alam Lestari (YPAL) adalah kegiatan penyadartahuan kepada masyarakat dengan menyebarkan 1500 poster dan 2500 stiker yang berisi informasi tentang Gelatik jawa, habitat, ancaman kepunahan dan usaha pelestariannya. Satu seri penyuluhan dilakukan kepada pelajar tingkat SD, SMP, dan SMA di lima kota di Jawa Barat. Lokakarya nasional dilakukan untuk membahas rencana pemulihan Gelatk jawa yang diikuti oleh institusi Pemerintah, Universitas, dan LSM (Muchtar Muhtar & Pupung, 2001). Penangkaran Gelatik jawa di kandang penangkaran merupakan salah satu cara pelestarian secara ek-situ, untuk melidungi dan mengembangbiakkan spesies ini di luar habitat alaminya (Warsono, 2002). 
Jual Kayu Gaharu Super Burung Gelatik jawa memiliki daya adaptasi yang tinggi, terdapat kecenderungan bahwa dalam pemilihan habitat lebih disebabkan oleh strategi untuk mendapatkan makanan dibandingkan strategi berlindung. Burung ini sering dijumpai di persawahan maupun di pinggir hutan dan pemukiman berupa perumahan. Perkembangbiakan burung Gelatik jawa nampaknya tergantung pada pola musim tanam padi, yang merupakan makanan pokoknya. Gelatik jawa berpindah tempat untuk mencari sawah yang sedang berbulir (Muchtar & Pupung 2001).
Salah satu aspek penting dalam pemeliharaan atau penangkaran burung adalah penyediaan pakan.Jual Kayu Gaharu Super  Di alam bebas, burung dapat memenuhi kebutuhan gizinya dengan memanfaatkan makanan yang disediakan alam. Namun di kandang penangkaran, ruang gerak burung dibatasi oleh kandang atau sangkar sehingga kebutuhan gizi burung sangat tergantung pada pakan yang diberikan penangkar (Soemadi & Muthalib, 1999).
Setiap jenis makanan yang dimakan hewan dapat ditinjau dari aspek kualitatif dan kuantitatif. Aspek kuantitatif mencakup kelimpahan makanan di lingkungan serta berapa banyak makanan yang diperlukan dalam satu hari, sedangkan aspek kualitatif meliputi nilai gizi, daya cerna, ukuran serta palatabilitasnya (Kramadibrata, 1996). Palatabilitas makanan sangat ditentukan oleh banyak sedikitnya kandungan senyawa-senyawa kimia tertentu (alkaloida, fenol, dan lain-lain). Jual Kayu Gaharu Super Diantara senyawa-senyawa tersebut mungkin ada yang bersifat toksik atau merangsang di luar kisaran toleransi hewan. Struktur yang menggangu seperti bulu, duri tajam atau lapisan kulit yang keras akan mengurangi nilai palatabilitas makanan. Pakan yang diberikan harus memenuhi beberapa syarat, seperti mudah didapat, murah, bernilai gizi tinggi, tidak mengandung senyawa toksik dan struktur yang menggangu, serta disesuaikan dengan kondisi di alam bebas (Kramadibrata, 1996).  
Jual Kayu Gaharu Super Suhu lingkungan dapat mempengaruhi jumlah pakan yang dikonsumsi. Pada suhu rendah, konsumsi pakan burung lebih banyak dibanding pada suhu tinggi. Perbedaan habitat, in situ (alami) maupun ex situ (penangkaran), juga menyebabkan perilaku makan yang berbeda (Arms dan Camp dalam Warsono 2002). Perlu dilakukan penelitian palatabilitas pakan burung Gelatik jawa terhadap berbagai macam pakan di kandang penangkaran. Hasil penelitian ini sangat bermanfaat untuk memberi rekomendasi bagi upaya pelestarian gelatik jawa secara ek-situ (di kandang penangkaran)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar