Sabtu, 26 Januari 2013

Jual Kayu Gaharu Januari 2013

Jual Kayu Gaharu
Jual Kayu Gaharu Kami mempunyai Pengumpul dan Tim yang langsung masuk hutan. Saat ini Tim Kami tersebar di 4 Lokasi yaitu Kalimantan, Merauke dan Sorong Papua, Mamuju dan Poso Sulawesi, Nias dan Mentawai Sumatra.

Jika anda Berminat Menjadi Pembeli Kami, Silahkan Kontak kami di 0813 123 92 629

Minggu ke 4 bulan Januari 2013 stok kami :

1. Kelas Super Merauke Papua sebanyak 1 Kg
2. Kelas Super Mamuju Sulawesi sebanyak 1,5 kg 
3. Kelas AB Papua 6 kg
4. Kelas AB Sulawesi 5 Kg
5. Kelas AB Kalimantan sebanyak 1 kg

Jika anda berminat dengan kayu gaharu kami, Silahkan kontak kami di 0813 123 92 629, Siapa Cepat dia Dapat.

-----------------------------------------------------------------------------------------------------------
Jual Kayu Gaharu  Dasar pemikiran manajemen moneter dalam konsep ekonomi islam adalah terciptanya stabilitas permintaan akan uang dan terarahnya permintaan akan uang kepada tujuan yang penting dan produktif. Dengan demikian, setiap instrumen yang mengarah kepada instabilitas dan pengalokasian sumber dana secara tidak produktif akan ditinggalkan (Adiwarman Karim, 2002).
Pada sistem ekonomi Islam manajemen moneter yang efisien dan adil tidak berdasarkan mekanisme suku bunga, melainkan dengan menggunakan strategi yang berdasarkan tiga instrumen utama.
Instrumen- instrumen tersebut  adalah :
1. value judgments yang dapat menciptakan suasana yang memungkinkan alokasi dan distribusi resources yang sesuai dengan ajaran Islam.
Pada dasarnya resources merupakan amanah dari Allah yang pemanfaatannya harus efisien dan adil. Berdasarkan nilai-nilai Islam, money demand harus dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan dasar dan investasi yang produktif, sama sekali bukan untuk conspicuous consumption, pengeluaran-pengeluaran non-produktif dan spekulatif.Jual Kayu Gaharu
2. Institutional  yang berkaitan dengan kegiatan sosial, ekonomi dan politik, yang salah satunya adalah mekanisme harga yang dapat meningkatkan efisiensi dalam pemanfaatan resources. Walaupun mekanisme harga tidak menjamin pencapaian tujuan-tujuan ekonomi suatu negara, namun disadari sepenuhnya bahwa mekanisme harga yang disertai dengan nilai-nilai sistem yang ada dapat memudahkan pencapaian tujuan.
3. Financial intermediation yang berdasarkan sistem profit-and-loss sharing. Dalam sistem ini money demand dialokasikan dengan syarat hanya untuk proyek proyek yang bermanfaat dan hanya kepada debitur yang mampu mengelola proyek secara efisien. Dengan persyaratan seperti itu, diharapkan dapat meminimisasi money demand untuk pemanfaatan yang tidak berguna, nonproduktif dan spekulatif. Selain daripada itu, persyaratan tersebut dapat menciptakan masyarakat yang memiliki entrepreneurship sekalipun diantara golongan miskin, sedangkan golongan kaya dapat berkontribusi sehingga para entrepreneur tersebut dapat menghasilkan output, perluasan kesempatan kerja dan pemenuhan kebutuhan dasar.
Jual Kayu Gaharu  Pada kesempatan ini akan dibahas apakah manajemen moneter alternatif yang berdasarkan nilai-nilai Islam akan menciptakan stabilitas harga dan perekonomian yang lebih stabil dan apakah alternatif manajemen moneter akan lebih kondusif sehingga dapat berkontribusi terhadap pencapaian tujuan-tujuan ekonomi suatu negara. Pembahasan manajemen moneter alternatif ini meliputi money demand, money supply dan instrumen instrumen kebijakan moneter yang berdasarkan nilai-nilai Islam.

2.1.1    Money Demand Jual Kayu Gaharu
    Dengan berbagai elemen sistem ekonomi Islam tidak hanya dapat meminimisasi ketidakstabilan permintaan uang agregat, tetapi juga mempengaruhi berbagai komponen money demand yang pada gilirannya akan meningkatkan efisiensi dan pemerataan penggunaan dana. Dengan lebih stabilnya money demand di dalam perekonomian Islam akan menciptakan tingkat stabilitas yang lebih baik bagi velocity of circulation of money. Money demand dalam perekonomian Islam tercermin dalam equation sebagai berikut:
Dimana,
Ys, merupakan barang dan jasa yang berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan dasar dan investasi produktif yang sesuai dengan nilai-nilai Islam,
S, merupakan nilai-nilai moral sosial dan kelembagaan (termasuk zakat) yang mempengaruhi alokasi dan distribusi resources yang tidak digunakan untuk konsumsi yang tidak bermanfaat, investasi yang tidak produktif dan juga tidak untuk motif-motif spekulasi.
   adalah profit-and-loss sharing.
    Jual Kayu Gaharu  Umumnya termasuk di beberapa negara-negara Islam, Y merupakan output yang termasuk untuk pemenuhan konsumsi yang tidak bermanfaat dan investasi yang nonproduktif. Sedangkan karakteristik Ys, merupakan sesuatu yang normatif yang belum mencerminkan sesuatu kenyataan yang berlaku saat ini, namun bukan sesuatu hal yang tidak mungkin untuk dicapai. Selanjutnya S merupakan nilai-nilai dan kelembagaan yang kompleks yang tidak harus dapat dikuantifikasi. Hal penting yang harus diperhatikan adalah aktualisasi pencapaian tujuan-tujuan dimana Y harus dibersihkan dari hal-hal yang bertentangan dengan nilai-nilai Islam dan unsur-unsur yang dapat mengagalkan pencapaian tujuan ekonomi. Selain dari pada itu, penting pula diperhatikan bahwa dengan adanya nilai-nilai dan kelembagaan tersebut maka tidak ada alasan untuk menggunakan suku bunga yang pada dasarnya telah terbukti tidak efektif dalam mempengaruhi money demand.
    Penghapusan suku bunga, penetapan kewajiban pembayaran pajak atas biaya produktif yang menganggur, serta penghilangan insentif bagi pemegang uang iddle mendorong orang melakukan (Adiwarman Karim, 2001):
    Qard  (meminjamkan harta kepada orang lain)
    Penjualan muajjal
    Mudarabah (bagi hasil) Jual Kayu Gaharu
Para pemilik dana akan menginvestasikan dana pada kegiatan yang memberikan keuntungan terbesar (actual return). Semakin tinggi permintaan akan uang untuk investasi di sektor riil, tingkat harapan keuntungan yang akan diraih relatif menurun. Karena besarnya tingkat actual return tidak berfluktuatif seperti halnya suku bunga, permintaan akan uang akan lebih stabil.
    Ketika actual return  dari investasi di sektor riil menurun karena lesunya kondisi ekonomi, pemegang dana akan mengurangi investasi dan lebih senang memegang uang tunai riil. Dalam gambar 2.1, terlihat permintaan akan uang tunai riil meningkat dari Md0 menjadi Md1. Kebijakan yang ditempuh oleh pemerintah adalah meningkatkan biaya atas aset atau dana yang dianggurkan, yang menempatkan pemilik dana sebagai penanggung biaya peniduran uang. Jual Kayu Gaharu  Diharapkan mereka akan menginvestasikan uang dan menurunkan permintaan akan uang tunai riil kembali kepada Md0, yaitu ketika terjadi perpotongan antara Md0 dengan Ms.
   

2.1.2    Money Supply Jual Kayu Gaharu
    Jika money demand akan dikaitkan dengan kesejahteraan masyarakat dan pembangunan, diharapkan money demand akan stabil. Selanjutnya, perlu diperhatikan bagaimana menggiring aggregate money supply bertemu dengan money demand sehingga terjadi equilibrium. Jual Kayu Gaharu  Hal ini penting untuk diperhatikan karena dua instrumen utama dalam manajemen moneter sistem kapitalis, yaitu discount rate dan operasi pasar terbuka yang mengandung suku bunga tidak dapat dipakai dalam ekonomi Islam. Selanjutnya, yang perlu juga diperhatikan adalah bagaimana mengalokasikan money supply sehingga pencapaian tujuan-tujuan ekonomi dapat berlangsung dengan baik.
    Agar pertumbuhan money supply mencapai  target, diperlukan instrumen-instrumen yang digunakan oleh bank sentral untuk menciptakan keselarasan antara pertumbuhan money supply yang ditargetkan dan yang aktual terjadi. Oleh karena dekatnya hubungan antara pertumbuhan kredit dengan pertumbuhan M0 atau highpowered money, maka bank sentral berkewajiban untuk mengatur dengan ketat pertumbuhan M0.
    Terdapat tiga sumber utama dari high-powered money, yaitu:
1. Pinjaman pemerintah kepada bank sentral.
2. Kredit bank sentral kepada bank komersial.
3. Surplus neraca pembayaran.
Jual Kayu Gaharu Setelah perang dunia kedua, sumber pertama merupakan yang terbesar bagi high-powered money karena besarnya defisit anggaran pemerintah. Berlebihnya defisit pada anggaran pemerintah mengakibatkan beban yang sangat berat bagi sektor moneter untuk menjaga stabilitas serta kebijakan moneter yang sehat sangat sulit diciptakan. Ekspansi moneter hanya dapat dikontrol bila sumber utama dari high-powered money dapat diatur dengan baik. Merupakan suatu hal yang tidak realistik bagi negara Islam membicarakan meng-Islamkan perekonomiannya tanpa ada usaha serius untuk mengatur defisit anggaran pemerintah yang sesuai dengan azas manfaat.
Selanjutnya, dimungkinkan bagi bank sentral untuk mengendalikan penyaluran kredit kepada bank-bank komersial. Penerapan profit-and-loss sharing yang menggantikan suku bunga akan lebih dapat meningkatkan kemampuan bank sentral untuk mengendalikan penyaluran pinjaman tersebut. Penyaluran pinjaman oleh bank sentral kepada bank komersial bisa dalam bentuk mudarabah (ber-bagi hasil), yang berarti bank sentral harus lebih berhati-hati dalam menyalurkan pinjaman kepada bank komersial. Dilain pihak, bank komersial juga harus lebih ber-hati-hati dalam menyalurkan kredit kepada debiturnya baik sektor pemerintah maupun swasta, guna menghindari pemanfaatan kredit pada kegiatan-kegiatan spekulasi dan non-produktif. Oleh karena itu, manajemen perbankan yang konservatif sangat diperlukan, namun tetap menjaga momentum pertumbuhan ekonomi (Prasetiantono, 1998). Untuk pengendalian surplus neraca pembayaran, dapat dilakukan dengan melakukan sterilisasi. Sterilisasi dapat dilaksanakan dengan menggunakan instrument moneter yang tersedia pada suatu negara.

2.1.3    Instrumen-instrumen Kebijakan Moneter dalam Ekonomi Islam Jual Kayu Gaharu
Instrumen moneter yang dikenal menurut ekonomi Islam adalah dalam bentuk kontrol kuantitatif pada penyaluran kredit dan instrumen yang dapat menjamin alokasi kredit dapat berlangsung dengan baik pada sektor-sektor yang bermanfaat dan produktif (Chapra, 1996). Menurut Chapra (1996), instrumen kontrol kuantitatif yang umum berlaku dapat berupa:
    statutory reserve requirements.
     credit ceilings.
     government deposits.
    common pool.
     moral suasion.
Sedangkan instrumen untuk alokasi kredit adalah men-treat uang sebagai fay (kekayaan yang diserahkan oleh musuh tanpa ada peperangan) dan menerapkan alokasi kredit yang berdasarkan tujuan pemanfaatannya.
Statutory reserve requirement pada sistem ekonomi Islam adalah instrumen yang sangat penting karena discount rate dan operasi pasar terbuka tidak dapat diterapkan pada sistem ini. Bank komersial diwajibkan menempatkan sebagian dananya yang berasal dari demand deposits pada bank sentral sebagai statutory reserve. Reserve requirement ini hanya berlaku pada demand deposits, sedangkan bagi mudarabah deposit tidak diperlukan reserve requirement karena mudarabah merupakan penyertaan (equity) dari penabung pada bank tersebut yang memiliki kemungkinan laba maupun resiko rugi. Dalam sistem ekonomi yang berlaku saat ini yang diterapkan adalah reserve requirement terhadap total deposits dikarenakan sulitnya membedakan antara demand dan saving deposits. Jual Kayu Gaharu  Dalam perekonomian Islam akan lebih mudah membedakannya, karena mudarabah deposits merupakan penyertaan sedangkan demand deposits tidak termasuk dalam penyertaan. Selain dari pada itu, penerapan reserve requirement terhadap total deposits, tidak hanya untuk mengatur jumlah penyaluran kredit, tetapi juga untuk menjamin keutuhan deposit tersebut dan menjamin kecukupan likuiditas sistem perbankan. Padahal sebaiknya kedua hal tersebut diatur melalui lebih tingginya capital requirement dan penerapan ketentuan-ketentuan yang berlaku, seperti tingkat liquidity ratio yang sewajarnya. Hal ini akan berlangsung dengan baik bila ditunjang dengan sistem pengawasan bank yang baik. Oleh karena itu, berdasarkan ekonomi Islam lebih baik menerapkan hal-hal tersebut diatas dari pada membatasi pemanfaatan mudarabah deposits melalui statutory reserve requirement.
Dengan hanya mengandalkan reserve requirement yang dapat memudahkan bank sentral melakukan penyesuaian pada high-powered money, belum menjamin keberhasilan manajemen moneter, karena dapat terjadi ekspansi kredit melampaui dari jumlah yang ditargetkan. Hal ini terjadi, karena aliran dana yang dapat diperkirakan dengan tepat masuk dalam sistem perbankan hanya yang berasal dari ber-mudarabahnya bank sentral dengan bank komersial, sedangkan aliran dana dari sumber lain yang masuk dalam sistem perbankan sangat sulit ditentukan secara akurat. Jual Kayu Gaharu Hal lain yang juga turut mempengaruhi adalah hubungan antara reserves yang ada pada bank komersial dengan ekspansi kredit belum memperlihatkan hubungan yang jelas. Oleh karena perilaku money supply mencerminkan interaksi berbagai faktor-faktor internal maupun eksternal yang kompleks, maka perlu juga dipertimbangkan ceilings atau pagu kredit untuk menjamin total kredit yang disalurkan konsisten dengan target moneter. Instrumen yang juga cukup berarti dalam mempengaruhi reserves dari pada bank komersial adalah kewenangan bank sentral untuk dapat memindahkan demand deposits pemerintah yang ada pada bank sentral ke dan dari bank komersial. Instrumen ini telah terbukti sangat efektif sebagai instrumen moneter di Saudi Arabia dalam mempengaruhi reserves bank komersial secara langsung, yang fungsinya sama seperti operasi pasar terbuka yang mempengaruhi reserves bank komersial secara tidak langsung.
Common pool merupakan instrumen yang mensyaratkan bank-bank komersial untuk menyisihkan sebagian dari deposits yang dikuasainya dalam proporsi tertentu yang berdasarkan kesepakatan bersama guna menanggulangi masalah likuiditas. Instrumen ini sama efektifnya dengan fasilitas rediskonto yang biasa digunakan oleh bank sentral dalam membantu bank komersial mengatasi masalah likuiditas.
Jual Kayu Gaharu  Moral suasion merupakan instrumen yang lebih penting pada bank sentral yang menerapkan prinsip-prinsip syariah. Melalui kontak-kontak personal, konsultasi dan pertemuan-pertemuan dengan bank komersial, bank sentral akan dapat lebih cepat dan mampu memonitor kekuatan dan masalah yang dihadapi bank-bank komersial. Dengan demikian bank sentral dapat dengan jelas dan tepat memberikan saran-saran guna mengatasi masalah-masalah yang dihadapi perbankan dan hal ini akan memudahkan pencapaian tujuan perbankan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar